Nunukan, Kalimantan Utara – Sebanyak 227 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Rabu (13/11/24). Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Yonarmed 11 Kostrad turut serta dalam pengawalan pemulangan para PMI tersebut.
Proses deportasi dilakukan dengan menggunakan dua kapal motor (KM), yakni KM Francis Express dan KM Labuan Express. Dari total 227 PMI yang dideportasi, tercatat 99 pria, 58 wanita, 24 anak perempuan, dan 33 anak laki-laki.
Sesampainya di wilayah Indonesia, para PMI diarahkan ke petugas BP3MI di Pelabuhan Tunon Taka untuk mendapatkan arahan dan ID Card Deportasi. Selanjutnya, mereka menjalani pemeriksaan dokumen dan stempel paspor oleh petugas Imigrasi Kelas II TPI Kabupaten Nunukan guna memastikan kelengkapan administrasi setiap PMI.
Dansatgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhi Surya Mahendra, menyatakan bahwa pengawalan ini adalah wujud kepedulian dan tanggung jawab terhadap PMI yang dideportasi. “Kami bertanggung jawab memastikan bahwa saudara-saudara kita yang baru kembali ini mendapatkan pengawalan serta bantuan yang diperlukan. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak agar proses ini berjalan aman dan lancar, ”.
Baca juga:
Kursus Para Dasar Bagi Taruna AAU Dibuka
|
Para PMI juga diwajibkan untuk melalui proses pemeriksaan barang bawaan oleh petugas Bea dan Cukai Kabupaten Nunukan di area X-Ray pelabuhan, guna mencegah kemungkinan adanya barang-barang terlarang yang dibawa masuk.
“Kami ingin memastikan kepulangan mereka ini berlangsung dengan tertib, nyaman, dan aman. Satgas juga memberikan perhatian khusus pada kondisi mereka, serta membantu dalam proses kepulangan hingga mereka tiba di daerah asal masing-masing, ” ujar Dansatgas.
Setelah seluruh tahapan pendataan dan penyuluhan selesai, para PMI akan dibawa ke Rusunawa yang disiapkan sebagai tempat tinggal sementara, sebelum diberangkatkan kembali ke kampung halaman masing-masing menggunakan kapal laut. Langkah ini diambil agar proses pemulangan dapat berlangsung aman dan tertib serta memberikan kenyamanan bagi para PMI yang baru saja kembali ke tanah air.